Ade Suyitno
Pendiri Indonesian Creative Youth (ICY)
dan Sekolah Alam Kreatif (Creative Nature School) Bandung
dan Sekolah Alam Kreatif (Creative Nature School) Bandung
085659932860
FB : Ade Suyitno Adeno. TWTR : @adeno.
MENGEMBANGKAN WIRAUSAHA MUDA BERKARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Karya Ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) LIPI 2012
RINGKASAN
Permasalahan sosial di indonesia begitu banyak dan dengan sebab yang berbeda-beda pula. Namun secara umum, permasalahan sosial banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan geografi. Hal ini dikarenakan memang dilihat dari kondisi ekonomi negeri kita, serta dari sudut pandang geografi kependudukan di Indonesia yang terus meningkat tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Data badan pusat statistik (BPS) pada tahun 2011 memperlihatkan bahwa jumlah pengangguran pada agustus 2011 sebanyak 7,70 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 6,56 persen. Kemudian Jumlah penduduk miskin pada September 2011 sebanyak 29,89 juta orang (12,36 persen). Kondisi pengangguran dan kemiskinan akan berpengaruh dalam kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat yang sebagaimana kita ketahui pembangunan bangsa ini kedepan tidak terlepas dari adanya generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Kota Bandung dan Kota Cimahi yang di sebut sebagai kota industri kreatif oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ternyata angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Bandung dan Kota Cimahi masih tinggi. Data Kemiskinan Nasional yang dihimpun oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) angka kemiskinan di Kota Bandung di tahun 2012 adalah 79.573 jiwa. Angka yang cukup tinggi sangat ironis mengingat tingginya potensi kota bandung. Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi menunjukan data jumlah warga miskin di Kota adalah 140 ribu jiwa. Data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cimahi 2012 memperlihatkan Jumlah pengangguran di Cimahi saat ini sebanyak 42.000 orang.
Masalah sosial ini harus segera di berikan penyelesaian apalagi dalam waktu dekat indonesia akan memasukai dalam era pasar tunggal dengan berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) keberadaan AEC itu akan menjadikan arus bebas lalu lintas barang, jasa, investasi, dan modal di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi indonesia saat belum siap menghadapai persaingan bebas ini.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalah ini adalah melaui kewirausahaan karena kewirausahaan akan menciptakan kemandirian bangsa dan lapangan kerja baru. Namun di indonesia menurut lansiran kementerian usaha kecil menengah dan koperasi, entrepreneur di Indonesia tahun 2012 yakni baru mencapai 1,56% dari total penduduk 240 juta jiwa, yaitu sebanyak 3,74 juta, jadi dibutuhkan 1,06 entrepreneur baru minimal untuk mengimbangi persaingan di tengah ASEAN China Free Trade Agremment (AFCTA) dan menuju Era AEC yaitu 2% dari jumlah penduduk Indonesia.
Berkenaan dengan masalah di atas akademisi sebagai penggerak perguruan tinggi harus menjalankan tri dharma perguruan yaitu salah satunya adalah pengabdian pada masyarakat yang di mana dalam hal ini berupaya turut serta berkontribusi sesuai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial ini. Kemudia pelaku bisnis dan perusahaan melalui CSR untuk turut serta dalam pengembangan wirausaha muda ini serta pemerintah melalui program dan regulasi yang mendukung pengusaha baru.
Melalui penelitian deskriptif dalam karya tulis ini penulis mencoba memformulasikan program pengembangan wirausaha melalui Indonesia Young Sociopreneur (INYES) program dalam menstimulus dan mencetak wirausaha berkarakter berbasis edukasi dan sosial problem dengan aktualisasi nilai-nilai kearifan ekonomi lokal. Di mana tujuan karya tulis ini adalah menjelaskan pengembangan wirausaha muda dengan menggunakan pendekatan triple helix. Program pengembangan ini akan optimal bekerja dengan mensinergiskan antara pihak triple helix yaitu akademis, bisnis, dan pemerintahan.
Keyword: Entrepreneur, Sociopreneur, INYES Program
Tidak ada komentar:
Posting Komentar